PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO Sekretariat Jl. Raya Jatiwaringin no. 368 Pondok Gede - Bekasi

PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO

Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan SUMBAR

PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO

Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan SUMBAR

PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO

Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan SUMBAR

PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO

Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan SUMBAR

PERSATUAN PEMUDA PEMUDI LINGGO SAIYO

Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan SUMBAR

LS

LS

Senin, 11 November 2013

GROUP FUTSAL LINGGO SAIYO

https://www.facebook.com/groups/futsallinggosaiyo/
Kami beritahukan kepada pemuda Linggo Saiyo kalau persatuan kita sudah membentu sebuah Club untuk kita bisa bersilaturahmi sabil berolah raga, yang akan kita ada rutin sekali seminggu dalam kegiatan main Futsal, untuk itu kami berharap pemuda Linggo Saiyo bisa Ikut bergabung bersama teman teman lainnya, karna sekarang kegiatan tersebut sudah mulai berjalan sekita 4 minggu dengan 4 kali pertemuan sementara dilapangan Futsal Gondang, dengan berkumpulnya kita nanti rencana akan kita tentukan lapangan mana yang bagus menurut anggota dan akan kita sewa secara member biar waktunya tidak beroba.
demikian kami sampaikan semoga kita bisa bertemu sekali seminggu sesama perantau dijakarta ini
terima kasih

Ttd
Seksi Olah Raga
Linggo Saiyo

Selasa, 01 Oktober 2013

MASYARAKAT PUNGGASAN MINTA PERHATIAN BUPATI

AIR HAJI, PESSEL, SO -- Banjir besar tanggal 3 November 2011 yang melanda daerah Pesisir Selatan benar-benar dasyat. Beberapa ruas jalan dan jembatan putus dibuatnya. Salah satunya adalah jembatan Talao Kandi di nagari Punggasan Timur, kecamatan Linggo Sari Baganti. Jembatan penghubung daerah Punggasan dengan Lubuak Buayo Air Haji itu putus dan tak bisa dilewati lagi. Putusnya jembatan Talao Kandi sangat mengganggu kelancaran transportasi masyarakat Punggasan dan Lubuak Buayo Air Haji. Daerah yang biasanya bisa ditempuh dengan jarak 2 kilometer, kini terpaksa dilalui lewat jalan memutar ke Air Haji dengan jarak 8 kilometer lebih. “Kondisi ini sangat menggangu masyarakat,” sebut Azhari, tokoh masyarakat Punggasan di lokasi jembatan Talao Kandi, Senin (17/6) lalu. Dikatakan Azhari, di awal putusnya jembatan tersebut, masyarakat bergotong royong membuat jembatan darurat dari bambu. “Tapi banyak masyarakat yang jatuh masuk sungai olehnya,” ujarnya sembari menyebutkan, untung saja tak ada yang terbentur ke besi bantalan jembatan lama yang masih melintang di lokasi tersebut. “Untung saja tak ada korban jiwa,” tambahnya. Melihat kondisi seperti itu, lanjut Azhari, seorang perantau Punggasan (anggota Kostrad) di Jakarta bernama Jamaris yang kebetulan pulang kampung, langsung menggerakan masyarakat membangun jembatan darurat yang lebih bagus dari batang kelapa. “Sejak itu sudah tak ada lagi yang jatuh,” sebutnya. “Tapi untuk membawa pupuk dan hasil pertanian, masyarakat tetap harus lewat jalan memutar ke Air Haji yang jaraknya 8 kilometer lebih,” tegasnya. Azhari bersama tokoh masyarakat Aziz berharap Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan segera membangun kembali jembatan tersebut. “Karena kondisinya sangat menyusahkan masyarakat,” ujar Aziz sembari berharap ada perhatian khusus dan lebih serius dari Bupati Nasrul Abit. “Pak Bupati NA (Bupati Nasrul Abit-red), bilo jambatan kami ka bapaelokan, pak….?,” ujar kedua tokoh masyarakat Punggasan itu menyampaikan pesan kepada Bupati Nasrul Abit. Masih Menuggu Dana dari BNPB Walinagari Punggasan Timur, Syafrijal yang ditemui di kantornya menyebutkan, pihaknya sudah berulang kali mendesak Dinas PU Kabupaten Pesisir Selatan untuk segera membangun kembali jembatan Talao Kandi tersebut. “Setiap ada urusan ke Painan, selalu saya sempatkan menanyakannya ke Dinas PU, tapi belum ada kepastian kapan akan dibangun kembali,” ujarnya. “Kata orang Dinas PU, itu menunggu dana bencana alam dari pusat,” tambahnya. Ditambahkan Syafrijal, di Punggasan Timur ada dua jembatan lagi yang juga dalam kondisi rusak berat. “Jembatan Koto Langang yang menghubungkan nagari Punggasan Timur dangan Punggasan (nagari induk) juga dalam kondisi rusak berat,” ujarnya sembari menjelaskan, pondasi dan lonengnya retak akibat gemba 2007 dan 2009 lalu. “Kini lantainya yang dari kayu juga sudah banyak yang patah karena sudah lapuk,” tambahnya. “Jembatan gantung Talatau Lubuak Ulu juga rusak,” lanjut Syafrijal sembari menjelaskan, jembatan ini rusak akibat banjir besar akhir tahun 2011 lalu. “Pondasinya ambruk, dan sling penahan lantainya putus,” ujarnya. “Kini sudah diperbaiki oleh masyarakat, tapi itu perlu diperbaiki lagi secara permanen supaya lebih aman,” tambahnya sembari berharap Pemkab Pessel segera memperbaiki ketiga jembatan tersebut. Camat Linggo Sari Baganti, Nuzirwan N, MT yang dikonformasi via ponselnya mengatakan, pembangunan kembali jembatan Talao Kandi sudah masuk dalan anggaran tahun 2013. “Itu dibangun tahun ini,” ujarnya seraya menyebutkan, dana pembangunan jembatan tersebut masuk dalam DAK (dana alokasi khusus) tahun 20013 senilai Rp850 juta. “Tapi kapan akan dimulai, kita belum dapat kepastian dari Dinas PU,” ujarnya lagi. Di kesempatan terpisah, Daswito, ST, Kabid Bina Marga Dinas PU Kabupaten Pesisir Selatan yang dikonfirmasi via ponselnya, Jumat (21/6) mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan jembatan Talao Kandi akan dibangun kembali. “Kita sedang menunggu dana dari BNPB (Badan Nasional Penangguilangan Bencana-red),” ujarnya. “Itu sudah kita usulkan bersama jembatan dan jalan yang rusak oleh gempa dan bencana alam lainnya,” tambahnya. “Karena sudah dimasukan ke program bencana alam BNPB, makanya kita tidak menganggarkannya lagi di APBD Pesisir Selatan,” ujar Daswito lagi. “Namun hingga kini kita belum mendapat kepastian kapan dana tersebut turun,” tambahnya sembari berjanji akan terus mendesak BNPB supaya segera menurunkan dana bencana alam ke Pesisir Selatan. “Masyarakat harus bersabar, karena APBD kita sangat terbatas,” pungkasnya. Dilaporkan : novermal - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-15796-masyarakat-punggasan-linggo-sari-baganti-minta-perhatian-bupati-.html#sthash.SfI9caqy.dpuf

Di Lahan Gambut Punggasan, Jagung Bisa Panen 10 Ton Per Hektar


PUNGGASAN, PESSEL, SO -- Lahan gambut yang selama ini tidak produktif, kini bisa jadi sumber rupiah yang melimpah. Setidaknya itulah yang dibuktikan Kelompok Tani Sarai Sarumpun di Balah Rambahan, nagari Punggasan, kecamatan Linggo Sari Baganti, kabupaten Pesisir Selatan. Bermitra dengan PT Syngenta, kelompok tani yang dipimpin Asis dan Azhari itu bisa panen jangung 10 ton per hektar.

“Dengan teknologi dari PT Syngenta, hasil panen jauh bagus,” ujar Azhari di sela-sela kegiatan Ekspo Jagung 2013 di lahan pertaniannya, Selasa (10/9).

“Hasilnya bisa mencapai 10 ton per hektar,” tambahnya sembari menjelaskan, varietas yang digunakan adalah NK99 dan dibantu dengan herbisida (racun rumput-red) Calaris. “Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Ketua DPAC Partai Gerindra itu.

Di kesempatan yang sama, Agronomis PT Syngenta Wilayah Sumbar-Riau, Boy Buldansyah menjelaskan, Ekspo Jagung 2013 selama dua hari itu dimaksudkan untuk mentransfer teknologi terbaru bertanam jagung baik dan benar kepada petani.

“Semuanya harus diawali dengan benar, yaitu rencanakan investasi untuk hasil yang maksimal, keunggulan teknologi dalam kemasan, rawat jagung kendalikan gulma, melindungi sekaligus meningkatkan hasil, dan kepastian hasil dalam genggaman,” jelasnya.

Ditambahkannya, kalau direncanakan panen 10 ton per hektar, panennya harus 10 ton. “Kalau kurang, itu pasti ada yang salah,” tegasnya. “Makanya petani kita ajarkan cara bertanam jagung yang baik dan benar,” alasnya sembari menambahkan, PT Syngenta terus memfasilitasi petani dengan benih jagung unggul dan sarana produksi tani lainnya.

“Benih jagung NK99 sangat cocok untuk lahan gambut, dan panennya bisa mencapai 10 ton per hektar,” tambah Boy Buldansyah.

Keunggulan lain dari teknologi PT Syngenta adalah, lanjutnya, pengendalian gulma (tanaman liar-red) menggunakan herbisida Calaris. “Petani menyebutnya herbisida pintar, karena gulma mati tapi jagung tetap hidup dengan baik,” jelasnya.

“Dengan Calaris, biaya perawatan jagung menjadi lebih mudah dan murah,” tambahnya sembari menambahkan, dengan modal Rp7 jutaan, petani bisa menghasilkan Rp32 juta per hektar.

Boy Buldansyah yang asli Lubuk Alung Padang Pariaman itu berharap petani di kecamatan Linggo Sari Baganti, dan umumnya Pesisir Selatan memanfaatkan Ekspo Jagung 2013 tersebut untuk menimba ilmu jadi petani jagung profesional.

“Petugas kita selalu siap memdampingi petani,” tegasnya. “Pesisir Selatan sangat potensial jadi sentra jagung, dan kini sudah 75 persen lebih petani Pesisir Selatan menggunakan benih jagung unggul NK99,” tutupnya.

Dilaporkan : Novermal
- See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-16699-di-lahan-gambut-punggasan-jagung-bisa-panen-10-ton-per-hektar.html#sthash.3OjHEbUs.dpuf

Sabtu, 28 September 2013

Mahasiswa Unand Hanyut,Ketua Mapala Angkat Bicara

Padang - Simpang siurnya berita yang disampaikan oleh banyak media, membuat seorang senior Mapala Unand, Aldian, angkat bicara menyampaikan pelurusan informasi terkait bencana hanyutnya mahasiswa yang tengah melakukan survey medan di sekitar sungai patamuan ,Limau manis Unand ,kemaren sore di Padang.Hal ini diungkapkan Aldian di sekretariat Mapala Unand kepada wartawan dini hari (29/09) .
“Mereka berjumlah 8 orang, sedang melakukan kegiatan rutin Mapala Unand, untuk survey medan di sekitar sungai patamuan,” Kata Aldian.
Berangkat pukul 07.00 WIB kemarin (28/09/2013), kata Aldian, misi mereka mempelajari medan di sekitar sungai Padang Karuah dan Sungai Batang Janiah yang mengalir disisi kiri dan kanan Bukit Pungguang Ladiang. Aliran sungai itu yang akan bertemu di Sungai Patamuan.
“Dari batu busuak ke sungai patamuan, jarak tempuhnya hanya sekitar 1 jam, dengan berjalan kaki,” Kata Aldian.
Sampai di Patamuan, lanjut Aldian, mereka meneruskan perjalanan ke Bukit Pungguang Ladiang. Jalur yang mereka tempuh adalah sisi kiri bukit melalui jalur pinggiran sungai Padang Karuah. Setelah sampai, mereka pun berkegiatan di Bukit Pungguang Ladiang. Baru ketika siang hari menjelang sore mereka turun ke arah Sungai Padang Janiah.
“Di kaki bukit, mereka sempat beristirahat, masak-masak, dan makan.” tutur Aldian.
Setelah selesai, tutur Aldian, 6 Orang anggota bermaksud menyebrangi sungai Janiah yang lebarnya hanya berkisar antara 20 sd 30 Meter. Dengan kedalaman rata-rata sekitar di bawah lutut orang dewasa.
Mereka yang menyebrang adalah :
- Elin Florita (Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian BP. 2012 – asal Lubuak Basuang)
- Artica Caspela (Fakultas Psikologi Bp. 2011 – asal Indro Puro)
- Rezki Tega (DIII Ekonomi Bp. 2010 – asal Anduring Padang)
- Aidil Adi Warsa (Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi Bp. 2011 – Asal Bukittinggi)
- Deni Leonardo (Fakultas Pertanian Jurusan Agroekoteknologi Bp. 2010 – Asal Pesisir Selatan)
- Veglan Rizki R. (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Bp. 2012 – Asal Baso Bukittinggi)
Sedangkan 2 orang teman mereka:
- Ivo Nurdio Putra (Fakultas ISIP Jurusan Sosiologi Bp. 2009 – Asal Air Haji-Pesisir Selatan), dan
- Meta Ramarita (Fakutas Peternakan Bp. 2010 – Asal Pasaman Barat),
Tidak ikut menyebrang dan masih berada di kaki Bukit Pungguang Ladiang.
Ketika 6 Anggota Mapala itu sedang menyebrang, tiba-tiba dari arah hulu air Sungai Janiah mengalir air yang sangat besar. Ke-6 Anggota Mapala itu pun hanyut terbawa arus sungai.
“Diluar perkiraan mereka kejadian ini, sebab memang biasanya sungai janiah sangat dangkal dan sungainya terbilang pendek. Jadi kalau ada yang bilang mereka sedang berarung jeram, itu tidak benar” Kata Aldian.
Ivo dan Meta yang menyaksikan kejadian yang berlangsung sangat singkat itu, segera melaporkan kejadian melalui handphonenya, ke sekretariat mereka di Kampus Limau Manis Universitas Andalas. “Dari sanalah akhirnya berita kemudian menyebar” kata Aldian.
Setelah gelap, warga masyarakat menemukan 2 Anggota Mapala dalam keadaan meninggal dunia. Mereka adalah Elin Florita dan Artica Caspela.
“Pencarian diteruskan hingga malam hari, namun karena cuaca buruk dan aliran sungai pun sangat deras, upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR dari Mapala Unand, masyarakat dan Aparat terkait yang ikut mencari, sementara dihentikan,” Kata Aldian.
Khusus tim dari Mapala Unand yang berjumlah sekitar 60 Orang, menurut Aldian, beristirahat di titik-titik pinggir sungai mulai dari Sungai Patamuan hingga jauh ke hilir. Pagi hari sekitar pukul 05.00 sampai 06.00WIB, 2 jenazah kembali ditemukan jauh di Hilir sungai.
“Dua orang jenazah yang ditemukan warga di Parkit Air Tawar Padang, adalah Veglan RIzky dan Deni Leonardo.” Kata Aldian.
Hingga berita ini diturunkan, tinggal Aidil dan Reski yang belum ditemukan. Aldian juga berpesan, Apa yang menimpa adik-adiknya dalam melakukan Survey Medan adalah Insiden yang benar-benar tak terduga. “Dan mereka yang menjadi korban adalah adik-adik kita anak Mapala, bukan anak Mapala baru seperti yang banyak diberitakan,” Tutup Aldian.(s/rb)

Pukat Harimau Di Pesisir Selatan Semakin Memprihatinkan

Painan-Kegiatan penangkapan ikan oleh kapal Pukat Harimau di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan semakin memprihatinkan. Hal ini terjadi di wilayah Kecamatan Ranah Pesisir, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kecamatan Air Pura Indorupuro. demikina diungkapkan sekitar sepuluh nelayan yang terdiri dari tokoh masyarakat ketika menemui Kapolres Pesisir Selatan yang diterima Wakapolres Kompol Dwi Harsono dan Kabag OPS Kompol Hendri Yahya di ruangan Pertemuan Mapolres. Menurut salah seorang tokoh masyarakat Syafrul, akibat merajalelanya Pukat Harimau di wilayah Linggo Sari Baganti membuat nelayan tradisional menjadi korban. Nasib masyarakat kami semakin terpuruk, karena tangkapan ikan tidak ada lagi karena sudah dirambah kapal Pukat Harimau” Kegiatan pukat harimau yang dilakukan di wilayah Muaro Gadang Air Haji, sebenarnya sudah sering ditangkap oleh masyarakat, sampai-sampai ada dibakar, seolah-oleh mati satu tumbuh sepuluh, sehingga saat ini sudah tidak terhitung lagi berapa jumlahnya, katanya. Syafrul mengaku prihatin dengan nasib nelayan tradisional yang banyak hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Sementara potensi ikan sebelumnya cukup menjanjikan, tapi dengan pukat harimau berkeliaran sudah tidak ada lagi ikan yang bisa ditangkap oleh nelayan. “Dengan adanya pukat hariamu nelayan tradisional hidupnya di bawah garis kemiskinan. Apabila tidak ada tindak lanjut dari penegak hukum kami akan mengadu,“ kata Feri, tokoh Pemuda. Tujuan kami datang rame-rame kesini guna menghindari konflik antar masyarakat nelayan satu sama lainnya, supaya ada tindakan dari pihak penegak hukum, lanjutnya. Mereka menggunakan alat tangkap ikan cukup ekstrim. Bagian bawah jaringnya dipasangi rantai besi dan papan balok. Pukat itu ditarik paksa dengan mesin dan ketika proses itu berlangsung, keanekaragaman hayati di bawah laut termasuk terumbu karang, otomatis rusak akibat tersapu pukat. Kondisi ini secara tidak langsung mengancam ekonomi nelayan kecil. Bila sebelumnya para nelayan tradisional bisa memperoleh ikan dekat garis pantai, kini mareka mesti berlayar jauh hingga tengah laut lantaran sarang ikan yang dekat pantai semuanya sudah rusak. Wakapolres Kompol Dwi Harsono menyebutkan, bahwa pihaknya berjanji akan menindak tegas pelaku yang menggunakan pukat harimau, namun sebelumnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan, apabila tidak dilakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan pihak polisi juga tidak bisa bertindak, karena Undang-Undang yang mengaturnya. Disamping itu pihak polisi juga terbentur dengan anggaran operasional untuk melakukan patroli, karena anggaran operasinya tidak ada, dan pernah diajukan anggaran ke pemerintah daerah sampai saat ini tidak danggarkan, kata Dwi. (so.com)

Kamis, 26 September 2013

Halal Bi Halal HKKP

Kami Beritahukan Kepada Bapak Ibu Pemuda/i bahwasanya pada tgl. 20 Oktober 2013 Himpunan Keluarga Kenegarian Punggasan Mengadakan Halal Bi Halal Bertempat di Anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, Jadi kami sebagai Panitia Penyelenggara sangat berharap sekali kedatangan Bapak Ibu Pemuda/i sekalian di acara tersebut.
Demikian informasi ini kami sampaikan kedatangan Bapak Ibu Pemuda Pemudi sangat ditunggu terima kasih

Pengurus
HKKP

Minggu, 30 Juni 2013

Ramadhan 1434H

Assalamualaikum Wr Wb ..
"Satu tahun tidak terasa, Ramadhan telah kembali kengunjungi kita, Semoga yang telah dilakukan Menjadikan kebaikan di bulan suci ini, "Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu, Kesalahan dan kekhilafan Selalu saja ada diantara kita, Terutama aku yang sering ngerepotin kamu
Andai semua HARTA adalah RACUN, maka ZAKATlah penawarnya. Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA & TOBAT obatnya, jika semua BULAN adalah NODA maka RAMADHAN adalah pembersihnya, marhaban ya ramadhan.

Rabu, 05 Juni 2013

Luas Wilaya Linggo Saribaganti

POLSEK LINGO SARI BAGANTI
1. Geografi
a. Letak Geografis Kecamatan Linggo Sari Baganti terletak pada 100 52 – 101 7 BT dan 1 49, 53 – 1 Lintang selatan, dengan luas daerah tercatat sebesar 315,41 Km atau 5,49 % dari luas Kabupaten Pesisir Selatan.
b. Letak Daerah Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Ranah Pesisir Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Pancung Soal Sebelah Timurberbatas dengan Kabupaten Solok Selatan Sebelah Barat berbatas dengan Samudra Indonesia
c. Luas Daerah Kecamatan Linggo Sari Baganti memiliki luas wilayah lebih kurang 315,41 Km dengan ketinggian dari permukaan laut lebih kurang 2,5 m sampai dengan 7 m, suhu udara maksimum 31 C dan suhu minimum 20 C dengan curah hujan dan jumlah hari hujan pada Oktober 2010 ini rata-rata 308 m/bulan dan 17 hari/bulan
d. Prosses Kembali Kenagari Kecamatan Linggo Sari Baganti memiliki 7 Nagari yaitu :

1. Nagari Air Haji Terdiri dari 25 ( dua puluh lima ) kampong yang di kepalai dengan Pjs Wali Nagari BURHANUDDIN. Karena sampai saat sekarang masih menunggu Proses Pemekaran.

NAMA KAMPUNG NAMA KEPALA KAMPUNG
1 Bantaian KUNAN
2 Sungai sirah mudik NUZUR M NUR
3 Rawang Bakuang JON DIANTO
4 Kumpulan Banang GUSRIL
5 Sikabu YONTIUR
6 Bukit Kaciak JANIR
7 Danau DAHNIL
8 Luar Parit FITRINAL
9 Koto Langang ISKANDAR
10 Tanjung Medan DJANAR
11 Tanjung Mudik ANWAR
12 Alang Sungkai ASWAM
13 Muaro Gadang Barat SYAFRI
14 Muaro gadang Timur
15 Labuhan Tanjak ELISMAN
16 Palak Langang AFRIZAL
17 Durian Pandaan MARSUWAN
18 Koto Panai MUKHLIS
19 Pasar Lama
20 Muara Air Haji
21 Koto Merapak
22 Lubuk Buaya
23 Bukit Silapu
24 Koto Gadang
25 Air Sikambing

2. Nagari Punggasan Nagari Punggasan terdiri dari 2 kampung dengan nama Wali Nagari KASDIMAN

NAMA KAMPUNG NAMA KEPALA KAMPUNG
1 Muara Kandis ELKAMSI
2 Rantau Batu Pasar Punggasan ALIS, S
3. Nagari Padang XI Punggasan Nagari Padang XI Punggasan terdiri dari 3 kampung dengan nama Wali Nagari RUSDIMAN, SPt

NAMA KAMPUNG NAMA KEPALA KAMPUNG
1 Rantau Batu Ambacang KAMBARUDDIN
2 Koto merapak SIAM Dt. Rajo Bangke
3 Padang Kayu Dadiah BUJANG DALAN
4. Nagari Punggasan Timur Nagari Punggasan Timur terdiri dari 4 kampung dengan nama Wali Nagari SYAFRIZAL PJ

Minggu, 19 Mei 2013

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN, DAERAH PEMILIHAN SUMBAR VIII Nomor urut 6 Penti Risanti http://www.kpu-sumbarprov.go.id/2.datapemilu/pemilu2014/daftarcalon/9.%20PPP.pdf