Padang - Simpang siurnya berita yang
disampaikan oleh banyak media, membuat seorang senior Mapala Unand,
Aldian, angkat bicara menyampaikan pelurusan informasi terkait bencana
hanyutnya mahasiswa yang tengah melakukan survey medan di sekitar sungai
patamuan ,Limau manis Unand ,kemaren sore di Padang.Hal ini diungkapkan
Aldian di sekretariat Mapala Unand kepada wartawan dini hari (29/09) .
“Mereka berjumlah 8 orang, sedang melakukan kegiatan rutin Mapala
Unand, untuk survey medan di sekitar sungai patamuan,” Kata Aldian.
Berangkat pukul 07.00 WIB kemarin (28/09/2013), kata Aldian, misi
mereka mempelajari medan di sekitar sungai Padang Karuah dan Sungai
Batang Janiah yang mengalir disisi kiri dan kanan Bukit Pungguang
Ladiang. Aliran sungai itu yang akan bertemu di Sungai Patamuan.
“Dari batu busuak ke sungai patamuan, jarak tempuhnya hanya sekitar 1 jam, dengan berjalan kaki,” Kata Aldian.
Sampai di Patamuan, lanjut Aldian, mereka meneruskan perjalanan ke
Bukit Pungguang Ladiang. Jalur yang mereka tempuh adalah sisi kiri bukit
melalui jalur pinggiran sungai Padang Karuah. Setelah sampai, mereka
pun berkegiatan di Bukit Pungguang Ladiang. Baru ketika siang hari
menjelang sore mereka turun ke arah Sungai Padang Janiah.
“Di kaki bukit, mereka sempat beristirahat, masak-masak, dan makan.” tutur Aldian.
Setelah selesai, tutur Aldian, 6 Orang anggota bermaksud menyebrangi
sungai Janiah yang lebarnya hanya berkisar antara 20 sd 30 Meter. Dengan
kedalaman rata-rata sekitar di bawah lutut orang dewasa.
Mereka yang menyebrang adalah :
- Elin Florita (Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian BP. 2012 – asal Lubuak Basuang)
- Artica Caspela (Fakultas Psikologi Bp. 2011 – asal Indro Puro)
- Rezki Tega (DIII Ekonomi Bp. 2010 – asal Anduring Padang)
- Aidil Adi Warsa (Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi Bp. 2011 – Asal Bukittinggi)
- Deni Leonardo (Fakultas Pertanian Jurusan Agroekoteknologi Bp. 2010 – Asal Pesisir Selatan)
- Veglan Rizki R. (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Bp. 2012 – Asal Baso Bukittinggi)
Sedangkan 2 orang teman mereka:
- Ivo Nurdio Putra (Fakultas ISIP Jurusan Sosiologi Bp. 2009 – Asal Air Haji-Pesisir Selatan), dan
- Meta Ramarita (Fakutas Peternakan Bp. 2010 – Asal Pasaman Barat),
Tidak ikut menyebrang dan masih berada di kaki Bukit Pungguang Ladiang.
Ketika 6 Anggota Mapala itu sedang menyebrang, tiba-tiba dari arah
hulu air Sungai Janiah mengalir air yang sangat besar. Ke-6 Anggota
Mapala itu pun hanyut terbawa arus sungai.
“Diluar perkiraan mereka kejadian ini, sebab memang biasanya sungai
janiah sangat dangkal dan sungainya terbilang pendek. Jadi kalau ada
yang bilang mereka sedang berarung jeram, itu tidak benar” Kata Aldian.
Ivo dan Meta yang menyaksikan kejadian yang berlangsung sangat
singkat itu, segera melaporkan kejadian melalui handphonenya, ke
sekretariat mereka di Kampus Limau Manis Universitas Andalas. “Dari
sanalah akhirnya berita kemudian menyebar” kata Aldian.
Setelah gelap, warga masyarakat menemukan 2 Anggota Mapala dalam
keadaan meninggal dunia. Mereka adalah Elin Florita dan Artica Caspela.
“Pencarian diteruskan hingga malam hari, namun karena cuaca buruk dan
aliran sungai pun sangat deras, upaya pencarian yang dilakukan oleh tim
SAR dari Mapala Unand, masyarakat dan Aparat terkait yang ikut mencari,
sementara dihentikan,” Kata Aldian.
Khusus tim dari Mapala Unand yang berjumlah sekitar 60 Orang, menurut
Aldian, beristirahat di titik-titik pinggir sungai mulai dari Sungai
Patamuan hingga jauh ke hilir. Pagi hari sekitar pukul 05.00 sampai
06.00WIB, 2 jenazah kembali ditemukan jauh di Hilir sungai.
“Dua orang jenazah yang ditemukan warga di Parkit Air Tawar Padang, adalah Veglan RIzky dan Deni Leonardo.” Kata Aldian.
Hingga berita ini diturunkan, tinggal Aidil dan Reski yang belum
ditemukan. Aldian juga berpesan, Apa yang menimpa adik-adiknya dalam
melakukan Survey Medan adalah Insiden yang benar-benar tak terduga. “Dan
mereka yang menjadi korban adalah adik-adik kita anak Mapala, bukan
anak Mapala baru seperti yang banyak diberitakan,” Tutup Aldian.(s/rb)